Ratu Elizabeth II (Elizabeth Alexandra Mary) adalah Ratu Monarki kontitusional dari 16 negara berdaulat atau biasa dikenal dengan Alam Persemakmuran. Dirinya juga dikenal sebagai ketua dari 54 anggota negara-negara pesemakmuran dan Gubernur Agung Gereja Inggris.
Tapi jika Ratu Elizabeth II meninggal, maka berakhir juga pemerintahannya yang sudah selama 66 tahun dipimpinnya. Wanita kelahiran 21 April 1926 ini mulai berkuasa sejak 06 Februari 1952. Dirinya dinobatkan sebagai ratu pada 02 Juni 1953.
Kematian Ratu Elizabeth II nanti disampaikan dengan Kode “London Bridge is Down” yang artinya “Jembatan London Runtuh”. Dimana pada kode tersebut nantinya akan digunakan oleh para staf kerajaan untuk menyebarkan kabar kematian dari Sang Ratu dalam jaringan komunikasi kerajaan.
Berikut beberapa hal yang akan terjadi jika Ratu Elizabeth II meninggal dunia:
- Sir Christopher Geidt selaku Sekretaris pribadi Ratu akan menjadi orang pertama yang tahu.
- Setelah mengetahui kematian dari sang Ratu, Geidt akan segera menghubungi Perdana Menter dengan kode “London Bridge is Down”.
- Asosiasi Pers akan diberi tahu, selanjutnya para asosiasi pers akan memberitahu semua media diseluruh media.
- Para pembaca berita akan memakai jas dan dasi berwarna hitam.
- Acara-acara yang berunsur komedi akan dihentikan sampai pemakaman selesai
- Pilot yang sedang bertugas juga akan mengumumkan kematian ratu kepada para penumpang pesawat.
- The London Stock Exchange atau Bursa Efek London akan tutup sementara.
- Jenazah dari Ratu Elizabeth II akan dibawa keruang takhta di Istana Buckingham dengan dikawal oleh empa Grenadier Guards yang memakai topi dengan berbahan kulit beruang.
- Akan ada sebuah parade besar dari istana Buckhingham menuju jalanan The Mall
- Peti mati dari Ratu Elizabeth II nanti akan diletakan di Westminter Hall dan dimakamkan di St. George Chapel di Windsor, Sandringham atau bahkan di Skotlandia
Itu lah beberapa hal yang akan terjadi nantinya jika Ratu Elizabeth II meninggal. Hal tersebut memang sudah dipersiapkan secara matang guna untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan seperti insiden-insiden kematian dari para tokoh-tokoh sebelumnya.
Bahkan persiapan tersebut memang sudah dipersiapkan semenjak tahun 1960’an dan telah dinyatakan siap untuk dilaksanakan jika suatu saat Sang Ratu meninggal dunia.