Eksotisnya Wisata Tradisional Sumba Di Kampung Adat Praijing

Listsituspokeronline.com – Berbicara soal wisata ke daerah timur wilayah Indonesia, Sumba menjadi salah satu lokasi yang banyak dikunjungi oleh para traveler baik dari dalam negeri maupun mancanegara karena banyaknya lokasi-lokasi indah yang di persembahkan oleh Sumba.

Salah satu lokasi yang banyak menjadi tujuan wisatawan saat mengunjungi kota Sumba adalah menikmati keindahan wisata tradisional ke Kampung Adat Praijing. Kampung dengan rumah adat tradisional ini sendiri terletak di Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Baram Provinsi Nusa Tenggara Timur ini sebelumnya memang pernah mengalami kebakaran pada tahun 2000.

Akan tetapi keindahan Kampung Adat Praijing nyatanya membuat desa dengan nuansa adat yang tinggi ini masih tetap mampu menarik wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara untuk berkunjung ke kampung ini. Lokasinya yang hanya sekitar 3 kilometer dari pusat kota juga membuat Kampung Adat Praijing menjadi salah satu lokasi wisata yang paling banyak dikunjungi oleh para traveler saat berada di kota Sumba.

Saat berada di Kampung Adat Praijing, para wisatawan bisa mengamati kehidupan masyarakat sekitar sambil mempelajari kebudayaan dan adat istiadat penduduk lokal. Selain itu, para wisatawan juga bisa mengamati panorama indahnya persawahan yang membentang luas dan mengamati kota Waikabubak dari Kampung Adat Praijing yang memang berada di perbukitan.

Rumah adat yang terdapat di Kampung Adat Praijing juga memiliki dua perbedaan seperti Uma Bokulu (rumah besar) dan Uma Mbatangu (rumah menara). Seperti yang disebutkan, Uma Mbatangu (rumah menara) memiliki ciri khas rumah dengan menara yang menjulang tinggi sedangkan Uma Bokulu merupakan rumah besar tanpa menara.

Rumah tradisional Sumba tersebut juga tidak di isi dengan sembarangan dimana pada bagian bawah biasanya merupakan tempat digunakan untuk hewan ternak, bagian tengah digunakan untuk penghuni dan pada bagian atas merupakan tempat penyimpanan bahan makanan serta benda-benda pusaka. Selain itu, memasuki rumah tradisional tersebut juga tidak bisa sembarangan karena ada dua pintu rumah yang digunakan dengan berbeda dimana satu pintu untuk laki-laki dan sisi lainnya untuk perempuan.